Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

 

Pangan Jajanan Anak Sekolah

Pangan/Makanan Jajanan Anak Sekolah merupakan contoh dimana sekolah memiliki peran penting dalam pencapaian kesehatan masyarakat, terutama kesehatan siswa sekolah.


Sekolah merupakan institusi yang dapat menciptakan pembelajaran, pertumbuhan, dan perkembangan harmonis peserta didik untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karenanya, kemampuan hidup sehat peserta didik, dan lingkungan pendidikan yang sehat, perlu diwujudkan dan menjadi tujuan penyelenggaraan Kesehatan Sekolah. Dalam konteks lingkungan pendidikan yang sehat, maka makanan jajanan anak sekolah yang aman, bermutu dan bergizi menjadi suatu keharusan.


5 Kunci Keamanan Pangan Untuk Anak Sekolah #PJAS 

1. Kenali Pangan yang aman
2. Beli Pangan yang aman
3. Baca Label dengan seksama
4. Jaga Kebersihan
5. Catat apa yang ditemukan saat jajan, melalui e-notifikasi subsite (klubpompi.pom.go.id/id/)

Guna mewujudkan makanan jajanan anak sekolah yang aman, bermutu dan bergizi diperlukan upaya pembinaan kepada penyedia dan pedagang makanan jajanan. Upaya ini bersifat lintas sektor dan program, melibatkan pihak swasta dan masyarakat mengingat luasnya cakupan. Untuk itu, diperlukan kesamaan pemahaman, keterpaduan komitmen, dan kesatuan langkah agar pembinaan makanan jajanan anak sekolah dapat memperoleh hasil yang optimal.


Melarang kemauan anak untuk jajan di sekolah memang gampang-gampang susah. Siapalah yang tak tergoda dengan penganan-penganan murah meriah, manis, asam, atau gurih, harum, dan kadang warnanya pun aduhai, yang dijual di sekitar gerbang sekolah. Jangankan anak-anak, orang tua pun kadang terlihat ikut antre di sekitar gerobak penjajanya  di gerbang sekolah. Padahal, sudah jadi rahasia umum, di balik penganan dan minuman menggiurkan itu ada bahaya besar yang mengancam kesehatan.


Oleh karena itu penting bagi orangtua dan sekolah untuk selalu  mengawasi kantin sekolah atau penjaja makanan di luar sekolah. Di sinilah peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) amat diperlukan. UKS sebagai wadah lintas sektor sangat strategis menjadi garda terdepan untuk menghadang bahaya yang mengancam kesehatan siswa lewat jajanan ini.

UKS punya tim Pembina. Salah satu tugasnya memberikan pembinaan sarana keteladanan gizi. Tim pembina dapat berdiskusi dengan para penyedia jajanan di sekolah mengenai keuntungan yang sama-sama bisa didapat ketika menjual jajanan yang bergizi dan higienis kepada anak sekolah, namun rasanya tetap enak, menarik, dan tentu saja murah.Tim juga dapat memberikan pagar-pagar, kriteria, atau menyeleksi jajanan yang boleh dijual di sekitar lingkungan sekolah. Semua ini memang pada akhirnya akan memaksa penyedia jajanan untuk kreatif menciptakan atau memilih penganan dan minuman yang dijual. Kepada siswa, tim pembina UKS  dapat pula memberikan penyuluhan yang sifatnya interaktif dengan menunjukkan manfaat yang siswa dapatkan, terutama untuk menunjang kegiatan belajarnya, ketika mengonsumsi jajanan yang sehat.

Memang dibutuhkan dibutuhkan sumber daya yang mencukupi untuk melakukan pembinaan ini, namun investasi yang ditanamkan untuk menciptakan sumber daya yang memadai akan sebanding dengan hasilnya, yakni terciptanya generasi penerus yang sehat dan cerdas karena asupan gizi yang seimbang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages